Ada saat-saat dimana aku terpaku pada kenangan. Saat dimana aku menyendiri ataupun dalam keramaian, saat dimana bumi berputar cepat ataupun melambat. Ada saat dimana banyak kenangan berkelebat saling menonjolkan diri, ada pula saat hanya satu kenangan yang tergambar senyata-nyatanya. Ada saat dimana aku tidak bisa menemukan diriku didalamnya, saat kulihat diriku jelas menjadi, kenangan yang ingin kuselami dalam-dalam sampai terasa hilang diriku, kenangan yang kuingin lari darinya, kenangan yang ingin kupatri jelas di ingatan, begitupun yang ingin kubuang jauh.
Kata orang bijak, kenangan lah yang membentuk diri kita saat ini. Kenangan menggambarkan apa yang telah dilalui sepanjang hidup, membentuk pola pikir dan pola sikap kita atas setiap situasi yang kita hadapi sekarang ataupun nanti. Dari kenangan, kita belajar tentang cara kita menghadapi masa lalu untuk kemudian menentukan cara kita memilih dan menghadapi masa depan. Dari kenangan, kita mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah pernah kita lakukan untuk bisa memperbaikinya di masa depan. Dengan kenangan pula, kita mengetahui sejauh mana kita mengerti akan hidup dan sebaik apa kita menyempurna.
Meski ada pula saat aku hanya ingin menikmati kenangan tanpa harus belajar apapun darinya. Aku hanya ingin mengenang tanpa berfikir, sekedar mengingat kembali masa lalu. Membayangkan semua tanpa harus merasa bersalah ataupun merasa bangga. Tapi pada akhirnya membawaku pada kesimpulan; aku adalah apa yang kupilih untuk kulakukan saat ini, bukan apa yang pernah kulakukan di masa lalu. Jadi, apakah kenangan itu?
Hanya untuk saat ini, aku benar-benar tak ingin berfikir.
Saat ini, aku mengenang hanya untuk merindukan.
Tuesday, July 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment