Friday, January 12, 2007

Sang Wanita Ideal Ku

Ga tau rasanya gimana harus memulai tulisan tentang wanita; makhluk yang paling saya tidak mengerti di dunia ini. Padahal seharusnya saya sedikit banyak mengenal mereka. Ibu saya seorang wanita, kakak tertua saya seorang wanita, dua orang adik saya juga berjenis wanita. Tambahan lagi, saya mencatatkan rekor yang cukup bagus masalah pacaran; 16 kali! Tapi tetap saja sosok mereka merupakan misteri yang tak mudah terkuak bagi saya. Tiap kali, saya bertemu dengan model yang berbeda dari jenis ini. Meskipun tidak setiap jenis harus mempunyai model ideal, saya kira kita tetap harus punya parameter tentang model ideal seorang wanita.

Terus terang, persepsi saya tentang wanita banyak terpengaruh oleh model wanita yang ada di rumah saya. Ibu saya, seperti kebanyakan wanita Makassar, adalah seorang yang keras pada kami; anak-anaknya. Tapi di saat yang sama, beliau juga sangat menyayangi kami. Tak banyak ungkapan sayang memang, tapi beliau akan melakukan apa saja demi kebahagiaan kami. Mengenai kesetaraan gender, beliau adalah pendukung penuh kesetaraan ini. Beliau sangat mendukung anak-anak perempuannya untuk sekolah dan menggapai kehidupan yang layak untuk mereka sendiri. Kakak perempuan saya adalah aktivis Ahlussunnah kampus. Beliau banyak mempengaruhi pemikiran saya tentang akidah dan akhlak yang baik, juga sikap seorang wanita seharusnya dalam bergaul di masyarakat. Termasuk juga bagaimana seharusnya seorang laki-laki memperlakukan wanita. Adik perempuan saya lain lagi. Dia aktivis HTI (Hizbut Tahir Indonesia), tapi pemikirannya banyak dipengaruhi olehku yang aktif di HMI yang tentu saja lebih moderat. Tapi mengenai pergaulan antara laki-laki dan perempuan, dia termasuk menjunjung tinggi kaidah yang umum berlaku; tanpa kontak mata, apalagi sentuhan. Sampai masalah menjaga hati dia juga pegang teguh. Untuk hal ini, sayalah yang banyak diingatkannya. Adik saya yang satu lagi masih sekolah di Madrasah Tsanawiyah, dan saya tidak terlalu dekat dengannya. Maklum, saat dia lahir, saya sudah "merantau" untuk sekolah di kota kabupaten dan terus sampai sekarang keluar pulau. Semoga nanti saya masih punya waktu untuk menjadi kakak laki-laki yang baik baginya.

Saya keluar dari rumah dengan persepsi bahwa seorang wanita seharusnya dapat menjaga diri. Dia dapat manjaga diri dari pandangan, dengan mengenakan busana tertutup serta menjaga pandangannya sendiri dari melihat langsung lawan jenisnya. Seorang wanita juga harus tak tersentuh, yang artinya dia juga tidak boleh menyentuh lawan jenisnya. Dia juga dapat menjaga hatinya agar tak terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan dua hal diatas. Sebaliknya, saya juga bertekad untuk tidak menyentuh, menjaga hati dan pandangan dari wanita. Inilah persepsi awal saya tentang bagaimana wanita dan pria seharusnya berhubungan. Bahkan, dalam berpacaranpun, saya tetap menjaga hal ini; 14 dari 16 mantan pacar saya tak tersentuh apapun. Dan bila hati saya mulai tak bisa menjaga mereka, saya akan memutuskan hubungan itu.

Pada awal-awal masa kuliah, persepsi ini tidak berubah. Meski saat itu saya mulai bereksperimen; agak melanggar aturan saya sendiri. Saya mulai menyentuh pacar saya saat itu setelah lebih dari 3 bulan. Tapi saya sendiri tidak tahan menanggung rasa bersalahnya dan akhirnya memutuskan untuk mengakhirinya. Sekali lagi, saya menyakiti wanita, dan beberapa kali lagi sesudahnya.

Perjalanan selanjutnya mengajariku lebih banyak tentang mereka. Aku mulai banyak belajar, baik dari interaksiku sendiri maupun dari hubungan teman-temanku dengan pacar-pacar mereka. Kalau selama ini saya hanya bertemu dengan perempuan-perempuan yang modelnya nyaris sama (lebih menjaga jarak dari lawan jenis), maka kemudian saya bertemu model yang lebih bervariasi. Saya lebih membuka diri untuk bergaul dengan model perempuan yang lebih "terbuka". Yah, Surabaya memang telah membuka kesempatan itu jadi lebih besar. Saya jadi tahu kalau sebagian dari mereka memang ingin "dilihat" ataupun "disentuh". Alasan mereka sih kebanyakan untuk aktualisasi diri, menarik perhatian agar mereka tidak hanya menjadi pelengkap dalam dunia yang seakan menjadi milik para pria. Mereka juga butuh disayangi, dan "sentuhan" adalah salah satu aplikasi praksis dari rasa sayang yang mereka butuhkan. Apakah itu memang adalah alasan sebenarnya ataukah hanya apology semata, hanya dia dan Allah yang tahu.

Saya bertemu dengan beberapa lagi dari mereka, dan belajar lebih banyak lagi dari mereka; Saya belajar cara berkomunikasi dengan mereka. Saya belajar cara mengungkapkan perasaan dan menerima ungkapan perasaan dari mereka. Saya belajar mencintai dan menerima sakit akibat mencintai itu. Saya belajar untuk menerima kekurangan sebagaimana mereka juga menerima kekurangan saya. Tentu saja, hal-hal seperti menjaga pandangan dan menyentuh (dalam pengertian sebenarnya-tanpa nafsu) sudah harus saya kesampingkan agar dapat membuka komunikasi lebih luas. Tapi bagaimanapun, batas-batas kewajaran atas memandang dan menyentuh tak mampu saya lewati. Saya juga belajar dari teman-teman laki-laki saya mengenai model wanita yang mereka inginkan dan bagaimana mereka berhubungan dengan para wanita. Dari proses ini, saya dapat seikit banyak mengetahui model wanita yang saya inginkan, dan juga sebagian besar teman-teman saya inginkan. Tentu saja parameter ini tidak berlaku untuk semua laki-laki, mengingat laki-laki pun ada bermacam-macam model.

Saat ini, ada beberapa hal yang saya tahu. Saya suka perempuan yang bisa menempatkan diri sendiri; perempuan yang tahu posisinya dan dapat menempatkan diri di tempat yang semestinya. Dia bisa menjaga kehormatannya, menjaga diri dari pandangan dan sentuhan sembarang laki-laki. Dia bisa membuat para laki-laki tak berani kurang ajar padanya. Dan kalau dia memang akan jadi milikku, dia juga membiarkanku menjaga kehormatannya serta juga ikut menjaga kehormatanku. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang dapat melukai harga diriku, apalagi di depan teman-temanku. Dia dapat mengarahkan jalanku tanpa menyeretku sehingga rasa "kelaki-lakian"ku tetap terjaga. Membiarkanku menjaganya sehingga aku merasa "ada", tapi tanpa bergantung padaku. Dia juga seharusnya cerdas dan berwawasan agar bersamanya ga melulu bengong dan mengulang bahasan-bahasan yang sama. Yang jelas, good-looking lah; manis. Oh iya, dia juga harus baek, bisa menerimaku dan lingkunganku, serta penyayang ke setiap makhluk.

Model diatas tentu saja bukan model ideal wanita umumnya, hanya wanita untukku saja. Tapi, kaya'nya semua laki-laki memiliki harapan yang hampir sama tentang wanita yang ideal. Dan sebejat-bejatnya seorang laki-laki, dia pasti menginginkan wanita yang baik untuk jadi pendampingnya. Jadi, buat para wanita; tolong jaga harkat dan martabat kalian agar punya nilai didepan kami dan didepan masyarakat umum. Juga, di depan Tuhan Sang Pencipta.

7 comments:

ucha said...

assalamu'alaikum,
saya sedang mencoba membuat suatu catatan kecil mengenai perempuan atau wanita, saat saya buka internet saat coba cari di google dan saya menemukan blog anda.. sungguh saya ingin tau pandangan seorang pria terhadap wanita, terutama kaum ibu.. pandangan saya terhadap ibu disekitar saya amat menggagumkan dan bener2 seorang ibu harus dihormati dengan kata lain wanita yang membesarkan kita.. begitu saya baca blog anda, saya setuju bagaimana seharusnya pria menghargai wanita.. dan terlebih seorang anak santun pada ibunya.. terimakasih sudah memberikan masukan buat tulisan saya.. wassalam..

Anonymous said...

boleh comen ma coret-coret dikit lagi tentang wanita idaman anda??? hehehe...
saya sih belum cukup dewasa untuk membicarakan masalah ini... tapi okey saya setuju dengan pendapat anda tentang hub. wanita dan pria ketika dalam sebuah organisasi yang menjadi satu seperti irtu memang tidak semestinya terlalu diatur-atur seperti sof sholat... laki2 yang selalu didepan dan perempuan selalu dibelakang...... i think sgt memarginalkan wanita... terus wanita duduk disamping laki-laki yang melakukan diskusi ttg pekerjaan mgkn, atu tdk melakukan apapun, bnyak yang meyakini tidak boleh karena akan terjadi illat, tp saya menilai tdk logis bnyk alasan juga...itu yang saya alami di BEM...aneh kan ekskutif mahasiswa yang islamis semuanya....ga masalah kalau universitasku islam... sayang sekali Unvrsts ku bkn islm....
sng bisa baca blog anda..
trims..
silmy rozida

Anonymous said...

Assalamualaikum!9 tw comment aq diterima atw g! y9 jelazzzz........ siapapun berhak berkomentar bukan???!!!,entah seperti apa sebenarnya pemilik blog ini dengan semua kemantapan kata-kata yang tergaris dalam setiap barisan layar yang ada dihadapan ku saat ini. tapi aq mencoba menerka sesuatu yang mungkin memang belum pantas untuk kupikirkan....atau justru harus kukorek kebenarannya....
wanita seperti saya memang sangat tidak pantas untuk dikategorikan dalam "sang wanita idelku" yang anda miliki,,,, tapi jika seseorang memang berada ditingkat kedewasaan yang matang(seperti yang terlihat pada diri anda dan sangat signifikan dengan saya)harusnya dapat mengungkapakan kata saat ini adalah untuk hari ini dan tidak menjadikan kata yang kemaren untuk esok hari!!!saya salut karena anda sangat pandai menjadikan seseorang percaya dengan semua susunan bahasa yang terucap atau yang tertulis dari diri anda,,,salut karena anda selalu bisa membaca kondisi,,, salut karena selalu tersenyum untuk semua,,, salut karena anda adalah seorang psikiater handal....
saya tidak akan berkomentar tentang keseluruhan isi tulisan yang anda buwat tapi sebagai wanita saya lebih terdorong untuk mengungkapkan satu hal yang ada pada tulisan anda ini. dan yang lebih penting sebenarnya saya ingin bertanya tentang satu hal (maaf sebelumnya jika saya menyankutpautkannya dengan pengalaman anda)
mungkin sudah lebih dari 17 wanita atau bahkan 21 wanita yang pernah hadir dimata anda dengan semua kemisteriusannya!! tapi apakah anda tau bahwa sebanyak itu pula anda telah menghadirkan kebencian dihati wanita( meskipun tidak semuanya).mereka memang tidak akan mengatakannya tapi wanita akan mengungkapkannya dengan MENANGIS. yang selalu mengganjal hati saya adalah mengapa tingkah misterius manusia inisulit diungkapkan? mengapa manusia menangis? akankah meraka merasa lebih baik setelah menangis? apa sebenarnya tangisan yang "baik" dan apa bedanya dengan tangisan yang "kurang baik"? adakah teori ilmiah yanmg berkaitan dengan tersedu-sedu? jika ya bagaimana bunyi teori tersbut? apakah berupa air mata atau justru berbentuk apel yang begitu segar? jika tidak lalu mengapa???dan mengapa terkadang banyak orang yang tidak mau mengakui bahwa dirinya menangis...? disamping perkembangannya, banyak yang setuju bahwa menangis adalah adalah fenomena nyata yanmg terjadi akibat penurunan keceriaan secara drastis atau pun kebanggaan.
maaf jika saya telalu banyak bertanya,,, maaf pula bila ada kata yang salah dari saya.... terimakasih dengan sangat apabila anda berkenan menjawab pertanyaan saya.....
(kak bobby kasi komennya yang banyak yy... cZZZ ge belajar nulis formal k' ini hehehe........ weitz satu lagi!! semoga your little-beloved akan tumbuh menjadi wanita yang tak sebodoh saya,karena saya sudah gagal menyandang nama yang sama seperti dia dengan makna yang begitu emas.......

aldinamelia said...

maaf, saya tidak sengaja membaca tulisan anda tentang wanita pada saat saya mencari sesuatu dari wanita disatu warnet kemarin. saya sangat interest dengan tulisan anda ini.maaf sebelumya atas kelancangan saya, untuk menuliskan sesuatu yang mungkin membuat anda sedikit merasa ngeh membacanya. kalau boleh saya berkomentar, karakter yang anda pilih untuk menjadi wanita ideal itu sangat perfect (incredible) dan rasanya sulit untuk menemukan wanita semacam itu, apalagi kita tahu bahwa wanita adalah mahluk yang entah bagaiman sifat dan sikapnya. kalau anda bisa katakan itu dengan berbagai alasan lalu dimana letak pemikiran dewasa anda tentang semua kekurangan dan kelebihan manusia. meskipun ada diantara sekian banyak wanita seperti yang anda inginkan, apakah anda pernah berpikir, selayak apa diri anda sendiri untuk mendapatkan wanita seperfect itu. nabi muhammad tak pernah mengukur cinta istri-istrinya dengan berbagai kriteria. mungkin tidak hanya anda yang memiliki tolok ukur wanita seperti ini, bahkan hampir semua laki2 mempunyai keinginan sama dengan anda (munkin saya termasuk salah satunya). lalu, apakah anda sadar telah menghancurkan hati wanita-wanita lainnya?!mejadikan mereka down, dan serasa tak punya hak untuk memilih tetapi hanya untuk dipilih. padahal bila dilihat dari semua tulisan anda, anda adalah orang berpendidikan dan berwawasan yang semestinya tidak hanya mengandalkan ucapan tapi juga perbuatan.
saya pernah membaca blog dari seorg anak kuliahan, ceweq(sebut saja bunga). dan munkin menjadi salah satu korban dari pria yang sok baik. saya kagum padanya karena meskipun dirinya cacat mental akibat cinta yang belum sepenuhnya terkontrol,dia berusaha untuk berubah kearah yang lebih baik dan lebih dewasa, berpikiran positif tentang semua yang dia lalui dulu, dari tulisan-tulisanya saya tahu bahwa dia, tidak takut perubahan meskipun itu jurang dan dari tulisannya saya bercita\cita untuk menjadi psikiater wanita ( jika ada)hehehe....
pernahkah anda berpikir tentang mereka yang pernah ada dihati anda. sekali lagi maaf, saya hanya prihatin terhadap mereka yang hancur.... karena bagimanapun wanita adalah kiriman tuhan kepada kita untuk mewarnai hidup hingga menuju surgaNya. terimakasih kalajengking, dari tulisan anda saya bisa berpikir lebih dewasa lagi karena saya tidak ingin menjadi anak sekolah yang dicap hanya ingin pacaran di sekolah dan dapat lebih dewassa untuk memilih wanita ideal sesuai dengan kekurangn dan kelebihanku juga kekurangan dan kelebihanya agar kami mejadi saling mengisi kekurangan yang ada.
terimakasih kalajengking, anda memberi masukan yang sangat dahsyat untuk PR sosiologi saya. semoga 4jj1 memberkati kita semua (ameeeennnn....)

Anonymous said...

satu hal lagi, saya hanya numpang nulis di blognya orang yang g di sign out tadi, jadi blog ini bukan malik saya.......
anda bisa balas comment saya di www. heroniussangviktor@yahoo.co.id

Anonymous said...

Assalamu Alaikum...
setiap lelaki yg niat hub serius pasti pengen kriteria seperti "sang wanita ideal ku". suatu kewajaran...
meski wanita itu sangat langkah tapi di dalam kehidupan yg katanya sudah edan ini pasti kamu masih bisa menemukannya... Tulisan kamu menginspirasi saya untuk menjadi wanita ideal harapan laki2 pada umumnya... banyak yg bilang aku wanita ideal, tapi malah itu yg membuat laki2 g' gampang untuk mendekatiku, dan yg terjadi sekarang kapan laki2 ideal ku datang padaku???...

kalajengking-air said...

just open your heart, open your mind, but not your arms.