Namanya Kiky; Rizki Amaliah Rifai. Dialah bidadari kecilku, little-princess, atau panggilan apapun yang dipaakai oleh setiap orang untuk memanggil kesayangannya. Percayalah, semua panggilan itu ga berlebihan buatku menggambarkan dia, dan betapa dia berarti untukku.
Dia manis, manis banget malah. Phisically exciting dengan segala anugerah Tuhan atasnya.
Tapi bukan itu yang membuatnya jadi sangat berarti. Dia cerdas, dan mau menggunakan otak yang telah dianugerahkan Tuhan atasnya. Dia juga sangat berani, mau terus berjalan dan bahkan berlari di atas hidup yang kadang -kelihatan- tak bersahabat. Sekarang malah lagi nunggu co-ach programnya buat jadi dokter beneran. Masa kepemimpinannya di Sianova -majalah kampus FK Unhas- juga akan berakhir dengan baik. Makasih ya De', dah buat kami begitu bangga atasmu.
Di atas segalanya, dia adalah adikku tercinta. Kakak mana yang ga bangga punya adik sepertinya? Ga tau juga sih knapa aku begitu dekat sama dia. Mungkin karena waktu dia lahir, aku disuruh nginjak ari-arinya ya? Bayangin aja gimana jijiknya. But, somehow it works. Makasih buat orangtua kami yang telah memberi jalan itu, dan Tuhan atas segala keudahanNya.
Sekarang, katanya sih sudah mikirin masa depan gitu. Jadi, dah mulai menyeleksi calon pendamping deh. Sebagai kakak, aku ga bisa nahan buat ga kuatir. Gimana ntar kalo dia ga bahagia? Susah juga, tapi harus bisa direlakan. Akhirnya, semua harus menjalani hidup lebih lanjut, termasuk my little-beloved ini. Aku cuman bisa berdo'a, semoga hidayah dan rahmat ALLAH selalu atasnya, agar dia tetap selalu bahagia.
Tapi, jadi apapun dia, tetap adalah my little-beloved.
Dia manis, manis banget malah. Phisically exciting dengan segala anugerah Tuhan atasnya.
Tapi bukan itu yang membuatnya jadi sangat berarti. Dia cerdas, dan mau menggunakan otak yang telah dianugerahkan Tuhan atasnya. Dia juga sangat berani, mau terus berjalan dan bahkan berlari di atas hidup yang kadang -kelihatan- tak bersahabat. Sekarang malah lagi nunggu co-ach programnya buat jadi dokter beneran. Masa kepemimpinannya di Sianova -majalah kampus FK Unhas- juga akan berakhir dengan baik. Makasih ya De', dah buat kami begitu bangga atasmu.
Di atas segalanya, dia adalah adikku tercinta. Kakak mana yang ga bangga punya adik sepertinya? Ga tau juga sih knapa aku begitu dekat sama dia. Mungkin karena waktu dia lahir, aku disuruh nginjak ari-arinya ya? Bayangin aja gimana jijiknya. But, somehow it works. Makasih buat orangtua kami yang telah memberi jalan itu, dan Tuhan atas segala keudahanNya.
Sekarang, katanya sih sudah mikirin masa depan gitu. Jadi, dah mulai menyeleksi calon pendamping deh. Sebagai kakak, aku ga bisa nahan buat ga kuatir. Gimana ntar kalo dia ga bahagia? Susah juga, tapi harus bisa direlakan. Akhirnya, semua harus menjalani hidup lebih lanjut, termasuk my little-beloved ini. Aku cuman bisa berdo'a, semoga hidayah dan rahmat ALLAH selalu atasnya, agar dia tetap selalu bahagia.
Tapi, jadi apapun dia, tetap adalah my little-beloved.
No comments:
Post a Comment